Apa itu Asam?
Asam adalah zat kimia yang memiliki sifat khas, yaitu rasanya asam (seperti pada cuka atau jeruk), dan dapat melepaskan ion hidrogen (H⁺) ketika dilarutkan ke dalam air. Ion H⁺ inilah yang menyebabkan sifat asam pada suatu larutan. Asam biasanya bersifat korosif, dapat merusak logam atau bahan lain jika tidak digunakan dengan hati-hati.
Secara ilmiah, asam didefinisikan sebagai:
Menurut Arrhenius: Asam adalah zat yang menghasilkan ion H⁺ dalam larutan air.
Menurut Bronsted-Lowry: Asam adalah zat yang dapat memberikan (donor) proton (H⁺).
Menurut Lewis: Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron.
Namun untuk tingkat sekolah, kita cukup memahami bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion H⁺ dan bersifat asam.
Contoh zat asam di sekitar kita:
Cuka
Cuka adalah cairan yang bersifat asam dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai bumbu masak dan pengawet makanan. Zat utama yang membuat cuka bersifat asam adalah asam asetat (CH₃COOH), biasanya sekitar 4–8%. Cuka tergolong asam lemah, namun tetap dapat menunjukkan sifat-sifat asam seperti mengubah lakmus biru menjadi merah dan memiliki pH sekitar 2–3. Selain digunakan dalam masakan, cuka juga bisa digunakan sebagai pembersih alami dan bahan percobaan sains, seperti bereaksi dengan soda kue untuk menghasilkan gelembung gas. Cuka merupakan contoh nyata asam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Jeruk
Jeruk adalah buah yang memiliki rasa asam dan segar karena mengandung asam sitrat, yaitu jenis asam alami yang banyak terdapat pada buah-buahan. Asam sitrat membuat jeruk memiliki pH rendah (sekitar 3–4) dan tergolong sebagai asam lemah. Selain memberikan rasa asam, asam sitrat juga berfungsi sebagai pengawet alami dan antioksidan. Jeruk merupakan contoh zat asam alami yang sering dikonsumsi sehari-hari.
Minuman bersoda mengandung asam karbonat, yaitu asam lemah yang terbentuk dari campuran karbon dioksida (CO₂) dengan air. Gas CO₂ inilah yang membuat soda menjadi berbuih atau bergelembung. Karena mengandung asam karbonat, minuman bersoda memiliki sifat asam dengan pH sekitar 3–4. Selain itu, beberapa minuman bersoda juga mengandung asam tambahan seperti asam fosfat untuk memberikan rasa khas. Minuman bersoda adalah contoh zat asam buatan yang sering dijumpai.
Apa Itu Basa?
Secara umum, "basa" adalah istilah yang digunakan untuk menyebut zat kimia yang memiliki sifat kebalikan dari asam. Basa bersifat alkalis, yaitu dapat menetralisir asam dan menghasilkan garam dan air dalam reaksi netralisasi. Basa adalah zat kimia yang memiliki rasa pahit dan terasa licin jika disentuh. Ketika dilarutkan dalam air, basa melepaskan ion hidroksida (OH⁻) yang membuat larutan menjadi basa atau alkali. Basa dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, dan biasanya terasa licin seperti sabun saat disentuh.
Ada beberapa definisi basa menurut teori-teori kimia yang berkembang:
a. Teori Arrhenius (1884):
Basa adalah zat yang melepaskan ion OH⁻ (ion hidroksida) ketika dilarutkan dalam air.
Basa adalah zat yang menerima proton (H⁺).
Basa adalah zat yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas.
🌿 Contoh Basa dalam Kehidupan Sehari-hari:
Sabun adalah contoh zat basa yang terasa licin dan dapat menghilangkan kotoran serta minyak. Sabun mengandung ion OH⁻ yang membantu melarutkan lemak dan kotoran, sehingga mudah dibersihkan dengan air. Sabun mengandung senyawa basa seperti natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH) yang bereaksi dengan minyak/lemak dalam proses saponifikasi. Saat sabun dilarutkan dalam air, ia melepaskan ion OH⁻ ke dalam larutan, sehingga larutan menjadi basa.
2. Pasta Gigi
Pasta gigi mengandung zat basa ringan yang berfungsi menetralkan asam di mulut yang bisa merusak gigi. Basa ini membantu menjaga kesehatan gigi dan membuat mulut terasa bersih dan segar. Bahan basa ringan itu seperti natrium bikarbonat (NaHCO₃) atau magnesium hidroksida (Mg(OH)₂). Bahan ini bisa menetralkan asam dari sisa makanan atau bakteri di mulut yang bisa merusak email gigi.
3. Air Kapur
Air kapur adalah larutan basa kuat yang mengandung ion OH⁻ dari kalsium hidroksida. Air kapur biasa digunakan untuk menetralkan asam pada tanah yang terlalu asam dan juga dalam berbagai proses pembuatan bangunan. Saat larut dalam air, kalsium hidroksida melepaskan banyak ion OH⁻, menjadikan larutan bersifat sangat basa.